Akhir Sebuah Era, Intel Segera Pensiunkan Nama Pentium dan Celeron
Kabar mengejutkan datang dari merek semikonduktor terkemuka, Intel. Perusahaan yang berbasis di Santa Clara, California Amerika Serikat ini mengumumkan akan menanggalkan penamaan Pentium dan Celeron untuk jajaran produk ‘sejuta umat’ mereka.
Bukan berarti Intel memutuskan berhenti untuk memproduksi prosesor kelas menengah ke bawah. Akan tetapi, mulai tahun 2023 mendatang perusahaan ini akan menggunakan nama baru yang lebih sederhana untuk keluarga produk di kelas tersebut, yakni Intel Processor.
Tentang Intel Pentium dan Celeron
Celeron dan Pentium adalah dua seri prosesor paling legendaris milik Intel. Dua nama ini sudah sangat melekat dalam ingatan para pengguna komputer meja dan jinjing di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Jika kamu angkatan boomer atau millennial, besar kemungkinan PC pertama kamu ditenagai oleh Pentium atau Celeron yang ditempeli stiker dengan frasa ikonik ‘Intel Inside.’ Kedua prosesor inilah yang berjasa membantu kamu saat membuat akun Yahoo, chatting di mIRC, menyusun daftar putar di Winamp, atau bermain game House of the Dead secara multiplayer di satu papan ketik yang sama.
Pentium pertama kali dirilis pada tahun 1993 dengan mengusung arsitektur mikroprosesor X86. Prosesor ini lebih kencang dari Celeron series, tapi masih berada di bawah Intel Core yang dirilis beberapa tahun setelahnya.
Pada masanya, Pentium pernah menjadi nama primadona bagi pengguna yang mendambakan sebuah komputer yang sanggup menjalankan game-game populer pada saat itu. Warung internet yang menggunakan CPU berotak Intel Pentium 4, misalnya, sudah pasti jadi tempat wajib bagi gamer kompetitif.
Sementara Celeron adalah prosesor entry-level dengan performa yang lebih rendah. Di Indonesia, prosesor ini umumnya disematkan pada notebook berlayar 11 inci yang dijual dengan harga tiga atau empat jutaan.
Intel Celeron masih cukup andal untuk digunakan sebagai mesin pendamping dalam mengerjakan tugas-tugas ringan seperti pengetikan editing gambar sederhana atau berselancar di dunia maya.
Alasan Intel Berhenti Gunakan Merek Celeron dan Pentium

Per kuartal pertama tahun 2023 mendatang, Pentium dan Celeron akan digantikan oleh Intel Processor. Seri ini masih akan melayani lini notebook dan desktop kelas entry-level, termasuk Chromebook. Sementara hingga menyelesaikan sisa tahun ini, Intel masih tetap menggunakan penamaan Celeron dan Pentium untuk produk yang telah mereka rilis.
Strategi tersebut diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam memilih prosesor Intel untuk laptop atau desktop yang lebih terjangkau. Di sisi lain, ini juga mempermudah Intel dalam merancang produk yang lebih seragam bagi pelanggannya.
“Intel berkomitmen untuk melakukan inovasi yang memberi keuntungan bagi pengguna dan seri prosesor entry-level kami selama ini berjasa dalam menaikkan standar PC di semua rentang harga. Intel Processor terbaru akan mempermudah penawaran kami dan pelanggan dapat lebih fokus dalam memilih prosesor terbaik buat kebutuhan mereka,” Demikian ucapan VP Mobile Innovation Josh Newman dalam postingan blog terbaru Intel.
Selain itu, Intel juga berencana untuk lebih fokus pada seri unggulan mereka, yakni Intel Core, EVO, dan vPro yang belakangan pangsa pasarnya terus digerogoti oleh musuh bebuyutan mereka, AMD.
Intel sendiri saat ini tengah bersiap untuk meluncurkan CPU generasi ke-13 yang dijadwalkan meluncur pada paruh kedua tahun 2022. Seri CPU yang akan dinamakan Raptor Lake masih akan mengusung arsitektur hibrida dengan peningkatan performa yang tentunya lebih baik dari Alder Lake. Kendati diduga kuat lonjakannya tidak akan terlalu signifikan.
Baca juga:
- Tips Memilih Monitor Gaming Terbaik untuk PC
- Top 15 Mouse Gaming Logitech Terbaik di Tahun 2023
- 10 Smartphone Terbaik 2021 Yang Sudah Ataupun Akan Segera Rilis
- Cara Nonton Siaran Langsung Piala Dunia 2022 di Vidio, Harga Cuma 59.000 Rupiah
- 5 Serial Netflix 2023 yang Wajib Kamu Antisipasi, Ada Drama Thriller Sampai Animasi Horor

Faisal Bosnia
Penulis partikelir yang menaruh minat pada dunia gawai dan segala keajaiban yang terjadi di dalamnya serta gamer purnawaktu dengan survival horror sebagai cinta pertamanya.