Medali Olimpiade Tokyo 2020 Ternyata Dibuat dari Ponsel dan Laptop Bekas

Olimpiade Tokyo 2020 yang diikuti lebih dari 200 negara peserta hampir berakhir dan ada banyak hal menarik selama persiapan acara olahraga internasional empat tahunan tersebut.

Sebut saja tempat tidur berbahan kardus untuk para atlet, podium yang terbuat dari bahan daur ulang dan terutama medali yang dikalungkan ke leher para atlet ternyata dibuat dari daur ulang perangkat elektronik seperti ponsel dan laptop.

Terkait persiapan Olimpiade Tokyo 2020, seluruh warga Jepang diminta untuk menjadi bagian dengan menyumbangkan perangkat elektronik bekas yang merupakan bahan dasar untuk proyek pembuatan medali.

Dalam sebuah wawancara kepada awak media, Hitomi Kamizawa selaku Juru Bicara Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan, “Untuk proyek pembuatan medali, kami meminta masyarakat menyumbangkan perangkat elektronik bekas. Kami sangat berterima kasih untuk kerja sama semua pihak yang terlibat.”

Pengumpulan bahan berlangsung selama dua tahun

olimpiade tokyo 2020 1 Medali Olimpiade Tokyo 2020 Ternyata Dibuat dari Ponsel dan Laptop Bekas

Perangkat elektronik bekas dimanfaatkan dengan cara mengambil kandungan berbagai logam mulia bernilai miliaran seperti emas dan perak. Dan untuk proses pengumpulannya memakan waktu dua tahun agar menghasilkan 5.000 medali Olimpiade (emas, perak dan perunggu).

Untuk mempermudah pengumpulan perangkat elektronik bekas, pihak penyelenggara membuat situs penjemputan donasi yang menjangkau 90% kota, kota kecil dan desa di seluruh bagian Jepang.

Hasilnya, proyek tersebut mendapatkan 32 kilogram emas, 3.493 kilogram perak dan 2.200 kilogram perunggu yang semuanya berasal dari sekitar 80 ton perangkat elektronik bekas seperti ponsel dan laptop.

Memang upaya pengumpulan perangkat elektronik bekas tampak mudah, namun harus melibatkan banyak pihak seperti pemerintah pusat dan daerah serta perusahaan, sekolah dan berbagai komunitas.

Renet Japan Group adalah salah satu perusahaan yang terlibat pada proyek medali Olimpiade Tokyo 2020, yang memiliki bisnis pengembangan pengelolaan limbah.

Pada April 2017 saat proyek pertama kali diluncurkan, sekitar 600 kota terlibat dan terjadi peningkatan signifikan 1.600 kota pada Maret 2019. Hal itu karena kampanye berjalan bagus dan titik pengumpulan perangkat elektronik bekas yang mudah ditemukan oleh warga yang ingin berkontribusi.

Setelah berbagai perangkat elektronik bekas terkumpul, kontraktor menjalankan proses selanjutnya yaitu pembongkaran, ekstraksi dan pemurnian untuk dicetak menjadi medali yang telah didesain Junichi Kawnishi.

Memang Jepang tampaknya membuat inovasi bagus dengan konsep medali dari bahan daur ulang, namun Olimpiade 2016 yang diadakan di Brasil juga telah melakukan hal serupa dengan medali emas dan perak mengambil bagian suku cadang mobil dan permukaan cermin yang didaur ulang.

Sedangkan untuk Olimpiade Paris 2024, temanya adalah lingkungan dan apa yang dilakukan Jepang bisa menjadi titik dimana acara-acara olahraga bisa membuat medali ataupun trofi dengan bahan daur ulang nantinya.

Sebagai informasi tambahan, pada 2019 sampah elektronik per individu rata-rata 7,3 kilogram dan saat dikumpulkan mencapai 53,6 juta ton dari seluruh belahan Bumi. Bahkan dalam lima tahun terakhir, limbah elektronik meningkat pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan gadget.

Melihat hal itu, dengan kurangnya upaya daur ulang dari limbah elektronik, maka risiko lingkungan dan kesehatan bisa menjadi lebih serius.

Spesifikasi medali Olimpiade Tokyo 2020

fakta medali olimpiade 2020
  • Diameter: 85 milimeter
  • Ketebalan bagian tertipis: 7,7 milimeter
  • Ketebalan bagian paling tebal: 12,1 milimeter

Berat dan komposisi

  • Medali emas: 556 gram (92,5% perak dan dilapisi emas 6 gram)
  • Medali perak: 550 gram (perak murni)
  • Medali perunggu: 450 gram (95% tembaga dan 5% seng)

Desain kotak medali Olimpiade Tokyo 2020

Selain membuat medali, ada juga kotak untuk medali Olimpiade Tokyo 2020 yang dibuat dari kayu dengan serat yang tampak jelas. Untuk warnanya adalah biru.

Desain pita medali Olimpiade Tokyo 2020

Pita medali Olimpiade Tokyo 2020 menggunakan motif desain tradisional Jepang yang terdapat pada ichimatsu moyo (pola kotak-kotak yang diselaraskan) dan kasane no irome (teknik pelapisan kimono tradisional) dalam presentasi modern.

Pita ini dirancang untuk menjadi cerminan karakter Jepang dan cara negara itu menunjukkan persatuan. Desainnya juga mempromosikan visi merek medali Olimpiade Tokyo 2020 yaitu “Inovasi dari Harmoni”.

Garis cembung silikon diterapkan pada permukaan pita sehingga siapa pun dapat mengenali jenis medali (emas, perak atau perunggu) hanya dengan menyentuhnya. Serat poliester daur ulang secara kimia menghasilkan lebih sedikit CO2 selama proses pembuatannya, membuat pita ini tahan lama.

Ade Hery Ardian
arenadigital.id

Kami membahas tentang gadget, computing, dunia digital, dan consumer tech di Indonesia. Hubungi kami melalui hai [at] arenadigital.id

Arenadigital.id
Logo
Perbandingan Produk
  • Total (0)
Bandingkan
2