
Baru-baru ini Valve mencoba peruntungan dengan menghadirkan perangkat konsol terbaru mereka, yaitu Steam Deck. Seperti yang kita ketahui, pasar untuk konsol ini sudah lama dipegang oleh Nintendo dengan produk andalan mereka: Nintendo Switch.
Masuknya Valve dan Steam Deck tidak hanya mengganggu pasaran konsol game, namun tentu saja membuat kedua pabrikan berlomba-lomba menciptakan teknologi terbaru agar bisa menarik banyak peminat. Lantas, manakah dari kedua konsol ini yang lebih baik?
Mari kita bandingkan di bawah ini.
Nintendo Switch vs Steam Deck: Overview
Nintendo Switch Oled hadir dengan kickstand, dock, dan Joy Cons yang bisa dilepas untuk mode multiplayer. Dibandingkan Steam Deck, Nintendo Switch lebih murah karena dibanderol dengan harga $350 saja, atau sekitar 5 juta rupiah.
Sementara Steam Deck dibanderol dengan harga terendah $400 (Rp 5,8 juta). Namun Steam Deck digadang-gadang mampu mengangkat game berat yang biasa kita mainkan di PC. Selain itu, konsol ini terhubung ke akun Steam dan kamu bisa mengakses semua game yang ada di library Steam. Ada tiga pilihan versi yang di tawarkan Steam Deck dengan harga yang berbeda-beda.
Nintendo Switch Oled memiliki kelebihan daya tahan baterainya yang lebih lama dari Steam Deck. Selain itu, dengan $350 kamu sudah mendapatkan Joy Cons yang bisa dilepas dan dipasang sesuai kebutuhan.
Sementara Steam Deck dilengkapi dengan SSD dan kamu bisa mengakses akun Steam dan seluruh game mereka tawarkan. Steam Deck juga dilengkapi dengan teknkologu bluetooth, yang saat ini belum dimiliki oleh Nintendo Switch.
Selain itu Steam Deck juga menjual terpisah dock yang mereka punya. Berbeda jauh dengan Nintendo Switch Oled yang langsung memberikannya secara gratis.
Perbandingan Spesifikasi Steam Deck vs Nintendo Switch OLED

Spesifikasi sebuah konsol sangat penting untuk diperhatikan. Berikut ini adalah perbandingan spesifikasi Steam Deck dan Nintendo Switch OLED:
Spesifikasi | Steam Deck | Nintendo Switch Oled |
---|---|---|
Harga | $400, $500 dan $650 | $350 |
Penyimpanan : | 64 GB, 256 GB dan 512 GB | 64 GB |
Prosesor | AMD APU, CPU Zen 2 4c/8t, 2,4-3,5 GHz, GPU 8 RDNA 2 CU, 1,0-1,6 GHz, APU 4-15 W | Nvidia Custom Tegra |
RAM | LPDDR5 16 GB (5500 MT/ detik) | 8 GB |
Akses Game | Seluruh game Steam | Game khusus Nintendo Switch |
Kontrol Gerakan | Tersedia | Tersedia |
Docking | Ada (dijual terpisah) | Ada (termausk dalam pembelian) |
Ukuran Laya | Touchscreen 7 Inci | Touchscreen OLED 7 Inci |
Resolusi | 1280 x 800 piksel (16:10) | 720p mode genggam, 1080p mode docking |
Bluetooth | Ada (5.0) | Tidak ada |
MicroSD Tambahan | Ada | Ada |
Ketahanan Baterai | 2 sampai 8 Jam | 4,5 sampai 9 jam |
Ukuran | 11,7 x 4,6 x 1,9 inci | 9,4 x 4 x 0,55 inci |
Berat | 1,47 pon | 0,71 pon |
Steam Deck menawarkan beberapa varian dengan harga yang berbeda. Semakin mahal versi Steam Deck, maka semakin tinggi pula spesifikasinya, khususnya pada sektor kapasitas penyimpanan iternalnya. Keterbatasan lain dari Steam Deck adalah, pengguna membutuhkan biaya tambahan jika ingin memainkannya di TV.
Membandingkan harganya, Nintendo Switch OLED tentu lebih murah. Namun Steam Deck mengklaim bahwa konsol mereka mampu memainkan seluruh game yang ada di database Steam.
Fitur dan Fokus Permainan
Sejauh ini, Steam Deck merupakan konsol yang lebih kuat dibandingkan Nintendo Switch OLED. Mereka menggunakan penyimpanan SSD yang tentu saja membuat performa dan kecepatan konsol akan terasa jauh perbedaannya.
Kedua konsol sama-sama dilengkapi dengan gyro atau kontrol gerak. Perbedaannya adalah Nintendo Switch OLED memberikan tambahan trackpad di kedua sisi Joystick yang memudahkan penggunanya.
Dalam fokus permainan, Steam Deck lebih menyasar kepada gamer yang ingin memainkan game kesayangan mereka dimana saja. Akses game dari Steam Deck ada di akun Steam para pemainnya. Sehingga jika kamu bukan gamer dan baru pertama mencoba, tentu akan kesulitan memainkan gamenya karena kamu tidak memiliki banyak game yang terdownload di akun Steam kamu. Kamu hanya bisa memilih game gratis yang tersedia.
Sementara itu, Nintendo Switch menyediakan banyak jenis game di platform mereka. Ada banyak pilihan game sesuai selera dan usia. Secara fokus Nintendo Switch OLED lebih menyasar ke orang-orang yang ingin bermain bersama teman-teman atau secara multiplayer.
Sistem Operasi dan Kustomisasi

Steam Deck menggunakan sistem operasi Linux dengan lapisan kompatibel proton. Artinya, apa saja yang bisa dijalankan di Linux bisa kamu terapkan pada Steam Deck. Jika kamu memiliki pengetahuan tentang kustomisasi Linux tentu saja hal ini adalah keuntungan besar buatmu.
Kamu bisa menyesuaikan konsol Steam Deck seperti layaknya PC. Kamu bisa menggunakan Browser ataupun menginstal software lain selama masih kompatibel dengan sistem operasi Linux.
Sementara Nintendo, mereka menjaga ketat konsol mereka. Akan sulit bagi kamu jika ingin mengkostumisasi Nintendo Switch OLED. Sebenarnya ada berapa opsi yang bisa dilakukan, misalnya melakukan jailbreak.
Beberapa pengguna Nintendo telah membagikan bahwa mereka bisa melakukan jailbreak dan menemukan cara menggunakan browser di Nintendo Switch OLED. Namun seperti kebijakan pada umumnya, melakukan jailbreak artinya menghanguskan garansi, dan Nintentdo tidak bertanggung jawab atas risiko yang terjadi.
Aksesoris Lainnya
Steam Deck dilengkapi dengan teknologi Bluetooth 5.0, yang artinya konsol ini bisa terhubung dengan perangkat lain yang kompatibel, misalnya saja mouse, headphone, keyboard bahkan joystick. Jika kamu membeli docking tambahan, kamu juga akan memiliki port tambahan yang bisa digunakan.
Disisi lain, Nintendo Switch OLED terasa lebih terbatas. Aksesoris yang bisa digunakan adalah aksesoris khusus dari Nintendo. Karena Nintendo Switch OLED tidak dilengkapi Bluetooth, aksesoris lain seperti headphone memerlukan adaptor jika ingin menggunakannya.
Akses Game

Nintendo Switch OLED menyediakan game dalam bentuk fisik jika ingin memainkannya. Namun jika kamu ingin menggunakan bentuk game online, Nintendo mengharuskan kamu berlangganan Nintendo Switch Online.
Berbeda dengan Steam Deck yang tidak menerapkan sistem langganan. Untuk memainkannya hanya memerlukan akses ke akun Steam. Setiap game yang ada di akun Steam akan bisa diakses Steam Deck tanpa biaya tambahan apapun.
Selain itu game terhubung ke semua perangkat. Artinya setiap game yang kamu mainkan di Steam akan memiliki penyimpanan data history yang sama. Secara kuantitas tentu saja Steam Deck memiliki lebih banyak pilihan game yang bisa dimainkan.
Mana yang Lebih Baik?
Jika kamu merupakan seorang gamer PC dengan game yang banyak di akun Steam, tentu saja Steam Deck jadi pilihan terbaik. Steam Deck memiliki framerate yang cepat, penyimpanan besar, serta kekuatan pemrosesan yang kuat.
Kamu akan bisa mengakses game favorit dimanapun dan kapanpun. Apalagi sistem Linux yang ada bisa memungkinkan kamu melakukan kustomisasi pada konsol ini.
Namun jika kamu baru mengenal dunia game, Nintendo Switch OLED jauh lebih cocok. Secara harga konsol ini juga jauh lebih murah, selain itu Nintendo Switch OLED lebih mudah digunakan. Secara daya tahan baterai juga Nintendo Switch OLED jauh lebih lama.
Jika kamu ingin mencari konsol game yang bisa dimainkan bersama. Tentu saja pilihan tepat adalah Nintendo Switch OLED. Joy Cons yang bisa dilepas juga sangat mendukung untuk bisa bermain bersama orang lain.
Sebenarnya sangat sulit menentukan mana yang lebih baik di antara kedua konsol game ini, karena sistem permainan dari kedua konsol ini memang jauh berbeda. Namun kamu punya pilihan saat ini. Jika baru mengenal game Nintendo Switch OLED jauh lebih baik. Namun jika kamu gamer hardcore tentu saja Steam Deck jadi konsol ideal buat kamu.