Redmi A1 Series Resmi Dirilis, Andalkan Helio A22 dan Android Go Edition
Redmi A1 dan Redmi A1+ diumumkan secara resmi untuk pasar India. Ini merupakan duo smartphone entry-level yang, jika diamati dari aspek desain maupun kapasitas mesinnya, tidak akan terlalu menggoda iman.
Akan tetapi, perlu kamu ketahui bahwa seri perangkat ini tampil dengan mengusung Android Go Edition yang terasa spesial khususnya buat mereka yang sudah jengkel dengan antarmuka MIUI yang terlalu banyak dijejali iklan.
Desain
Tanpa nilai yang spesial, desain Redmi A1 dan Redmi A1+ terlihat sangat sederhana. Ciri khas ponsel sejuta umat. Bagian penampangnya yang mirip dengan ponsel keluaran terbaru Redmi dan Xiaomi membantunya tampak sedikit lebih modern.

Cangkang ponsel ini terbuat dari plastik. Menariknya, Redmi mengaplikasikan sentuhan akhir ala kulit (leathery) dengan permukaan yang terpecah-pecah. Alhasil, saat digenggam, ponsel ini akan memberi kesan bertekstur terasa premium.
Selain lebih kece, desain seperti ini biasanya lebih kebal terhadap noda sidik jari yang membandel.
Layar
Aspek ini juga masih kompak dimiliki keduanya tanpa ada perbedaan sama sekali. Hadir dengan layar Drop Dot, Redmi A1 series membeberkan layar 6,52 inci dengan resolusi 720 x 1600 pixel. Panelnya masih LCD IPS, bukan OLED. Fitur refresh rate modern juga sudah pasti absen di ponsel murah-meriah ini.
Jadi Redmi A1 series mungkin bukan ponsel yang cocok untuk menunjang kebutuhan hiburan penggunanya.
Performa dan Memori
Mengingat perangkat ini hanya menduduki kelas entry-level, Redmi pun memutuskan untuk hanya membenamkan chip Helio A22 ke dalam tubuhnya. Tapi perlu kamu tahu bahwa Helio A22 adalah produk semikonduktor rilisan tahun 2018. Terlalu lawas bahkan meski Redmi tidak mengejar raw performance dengan HP ini.
Ukuran memorinya pun sangatlah kecil. Baik Redmi A1 dan Redmi A1+ hanya ditunjang oleh RAM 2GB atau 3GB serta ruang penyimpanan internal 32GB saja dengan tipe eMMC 5.1 yang lamban untuk standar tahun ini.
Kamera
Redmi A1 series mengemas dua kamera yang meliputi satu kamera utama beresolusi 8MP dan satu kamera QVGA yang terbilang sebagai gimmick alias akal-akalan saja.
Bersama kamera depannya yang beresolusi 5MP, kamera yang tertanam pada Redmi A1 series dapat merekam video maksimal pada kualitas 1080p pada tingkat 30fps.
Baterai dan Fitur Lainnya
Beruntung, untuk urusan baterai, Redmi tidak pernah main-main. Konsumen perangkat ini dapat berlama-lama menggunakannya karena baterai yang terbenam dalam ponsel ini berkapasitas 5.000 mAh. Meski demikian, baterai besar ini tidak didampingi fitur pengisian daya kilat atau fast charging.

Adapun keunggulan utama duo perangkat ini adalah sistem operasinya yang menjalankan Android 12 Go Edition. Kita semua tahu kalau Android versi ini dapat berjalan optimal pada perangkat dengan spek rendah. Namun, khusus buat pengguna ponsel Redmi dan Xiaomi, OS ini jadi terasa lebih menarik karena tidak sedikit dari mereka yang sudah jengah dengan kehadiran iklan virtual yang selalu nongol dalam berbagai kesempatan pada antarmuka MIUI.
Alih-alih port USB-C, Redmi A1 series hanya menyertakan lubang microUSB. Khusus untuk model Redmi A1+, pengguna berhak mendapatkan fitur sensor sidik jari kapasitif yang diletakkan di bagian belakang perangkat.
Harga Redmi A1 Series dan Perkiraan Rilis di Indonesia
Redmi A1 yang tersedia dalam warna Black, Blue, dan Green dijual dengan harga INR 6.499 (sekitar Rp 1,2 jutaan). Sementara Redmi A1+ yang juga punya opsi warna sama, dijual mulai dari INR 7.499 (sekitar Rp 1,4 jutaan).
Sistem operasi Android Go Edition memang terasa menarik dan diharapkan banyak pengguna Redmi (atau Xiaomi) yang menginginkan antarmuka yang ringan dan polos. Tapi dengan spesifikasi seperti ini, rasanya akan sulit bagi Redmi A1 jadi ponsel yang laris.
Kamu masih tetap tertarik untuk membeli? Sabar, karena ponsel ini sudah dikonfirmasi bakal hadir untuk pasar Indonesia pada tanggal 28 Oktober 2022 dengan boks kemasan yang spesial!
Baca juga:

Faisal Bosnia
Penulis partikelir yang menaruh minat pada dunia gawai dan segala keajaiban yang terjadi di dalamnya serta gamer purnawaktu dengan survival horror sebagai cinta pertamanya.