
Pinjaman online menjadi produk keuangan digital yang paling digandrungi masyarakat. Jenisnya beragam, tapi kebanyakan bermuara pada peer-to-peer (P2P) atau Kredit Tanpa Agunan (KTA). Mengacu pada data olahan KataData, per Agustus 2022 lalu saja jumlah debitur layanan pinjol berada di angka 14,32 juta orang dengan nilai penyaluran fantastis yang mencapai 19,21 triliun rupiah.
Pinjaman online alias pinjol kerap dipandang sebagai alternatif sumber pendanaan yang populer di tengah impitan ekonomi yang tengah menerpa saat ini berkat kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkannya. Bayangkan saja, hanya bermodal KTP, foto selfie, dan beberapa keping data diri tanpa evaluasi kelayakan yang rumit, kamu sudah berhak meminjam uang dari platform mereka.
Keuntungan Pinjaman Online yang Wajib Kamu Tahu
Pinjaman online memang menawarkan banyak kemudahan yang lebih praktis dibandingkan pengajuan dana kepada pihak bank atau koperasi, misalnya. Berikut sejumlah keuntungan yang akan kamu rasakan jika mengajukan pinjaman online.
Syarat Mudah, Cukup KTP dan Selfie

Pernahkah kamu mengajukan kepemilikan kartu kredit? Masih ingat dengan ribetnya persayaratan yang harus dipenuhi? Mengisi formulir secara lengkap, memiliki gaji minimal 3 juta per bulan serta bukti berupa slip gaji, fotokopi rekening 3 bulan terakhir, hingga fotokopi NPWP. Minus salah satu, pengajuan kamu bisa gagal disetujui.
Melalui jalur pinjol, kamu tak perlu melewati rangkaian proses merepotkan seperti itu. Kamu hanya perlu duduk manis, menginstal APK bersangkutan, mengisi data diri yang jauh lebih sederhana, melampirkan foto KTP, dan diakhiri foto serta video wajah kamu.
Selama data diri yang kamu cantumkan lengkap dan asli, foto KTP terpampang jelas, dan data SLIK (sebelumnya BI Checking) kamu baik, kemungkinan besar registrasi kamu akan disetujui oleh aplikasi tersebut dalam waktu sekejap.
Pencairan Instan, Tak Perlu Lama Menunggu
Selain proses pendaftaran yang cepat, pencairan dana yang kamu ajukan pun tergolong instan. Asalkan kamu sudah terdaftar resmi pada aplikasi pinjol pilihan kamu, maka kamu berhak untuk segera mengajukan peminjaman dana sesuai nominal yang tertera di akun kamu.
Walaupun pihak aplikasi kerap mencantumkan pemberitahuan umum “dana akan diproses dalam waktu 24 jam”, namun realitasnya sering kali dana segar akan masuk ke rekening bank kamu dalam waktu kurang dari lima menit. Pastikan saja nomor rekening dan nama penerimanya tidak salah input, ya!
Fitur seperti ini sangat berguna, terutama bagi nasabah yang sedang berada dalam situasi darurat dan sangat memerlukan uang tunai sesegera mungkin.
Limit Tenor Bervariasi, Bisa Dimanfaatkan Buat Bisnis

Besar kecilnya limit maupun tenor pinjaman yang diberikan oleh platform pinjol akan sangat dipengaruhi oleh kelengkapan syarat yang dapat debitur penuhi. Dengan asumsi kamu mampu dan bersedia melampirkan syarat yang lebih rumit seperti dokumen BPJS, NPWP, atau slip gaji, maka tak akan sulit bagi kamu mendapatkan limit besar dan tenor yang panjang hingga satu tahun.
Hak istimewa ini dapat kamu manfaatkan secara bijak untuk mengembangkan bisnis kamu. Misalnya, untuk meremajakan aset, membayar gaji karyawan yang tertunda, atau dibelanjakan sebagai bahan riset dan pengembangan produk kamu.
Paylater, Layanan Ekstra Laiknya Buah Ceri Di Atas Kue Tart
Selain memberikan pinjaman secara tunai, rata-rata pinjaman online saat ini juga menawarkan layanan lain yang tidak kalah populer, yaitu paylater. Paylater adalah fitur yang memungkinkan debitur untuk mendapatkan barang yang mereka mau dan membayarnya belakangan. Entah itu di tanggal yang sama bulan berikutnya atau melalui sistem angsuran bulanan.
Paylater tidak hanya berlaku untuk produk elektronik saja. Kamu pun dapat memanfaatkan layanan ini untuk berbelanja bahan pokok yang mungkin stoknya sudah mulai menipis seperti mie instan, minyak, atau beras. Bahkan, kamu bisa berlibur memesan tiket hotel atau transportasi dengan sistem paylater, lho!
Tidak jarang ada pengguna yang mendaftar aplikasi pinjol hanya demi mengincar layanan ini. Paylater menjadi layanan yang sudah terintegrasi pada banyak platform pinjnam online. Beberapa yang paling populer di antaranya Akulaku, Kredivo, Julo, Traveloka Paylater, hingga Shopee PayLater.
Kerugian Pinjaman Online yang Wajib Kamu Tahu
Kepraktisan dalam proses pendaftaran dan pengajuan kerap mendorong masyarakat untuk menjajal produk keuangan digital ini secara ekploitatif. Namun, agar kamu tidak menyesal di kemudian hari, pahami dulu kerugian utama atau risiko dalam pinjol di bawah ini.
Bunga Pinjaman Tinggi, Belum Lagi Biaya Administrasi

OJK bersama Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) telah menetapkan suku bunga maksimum untuk pinjaman online sebesar 0,4% per hari atau 12% per bulan. Sehingga, jika kamu meminjam uang Rp 1.000.000 dengan tenor 30 hari, maka bunga maksimum yang harus kamu kembalikan adalah Rp 120.000.
Namun, suku bunga ini jauh lebih besar dibandingkan suku bunga kartu kredit beberapa bank kenamaan. Seperti Bank Central Asia (BCA) dan Mandiri yang kompak membebankan bunga kredit 1,75% per bulan.
Bunga yang tinggi ini bahkan belum termasuk biaya administrasi yang jumlahnya tak kalah mencekik. Nominalnya beragam, sesuai besaran pinjaman yang diajukan. Biaya bunga dan admistrasi ini bisa makin meroket kalau kamu mendaftar di pinjol ilegal. Tingginya bunga pinjol merupakan konsekuensi atas kemudahan dalam pengajuannya.
Data Pribadi Rentan Disalahgunakan
Pihak pinjol mewajibkan nasabah untuk melampirkan data pribadi sebanyak mungkin demi memperbesar peluang lolosnya seleksi peminjam dan limit pinjaman serta tenor yang diberikan. Mulai dari identitas diri, foto KTP, SIM, NPWP, hingga foto wajah.
Namun, meski Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menegaskan bahwa informasi sensitif ini berada dalam lingkup pengawasan mereka, tak ada jaminan bahwa data pribadi kamu tidak akan bocor dan jatuh ke tangan yang salah. Khususnya jika aplikasi pinjol tempat kamu daftar ternyata ilegal.
Menurut Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber, kepada CNBC Indonesia, kebocoran data dapat menjadi pangkal ragam tindak kriminal yang merugikan nasabah, misalnya SMS atau WA penipuan, telemarketing palsu, hingga penggunaan KTP oleh pihak lain untuk mengajukan pinjol. Alangkah tidak lucunya kalau kamu harus melunasi pinjaman yang tidak kamu ajukan, bukan?
Plafon Pinjaman Sangat Rendah Bagi Penjamin KTP

Saat mengajukan pinjaman online, sistem aplikasi akan melakukan penilaian kelayakan nasabahnya berdasarkan kelengkapan persyaratan atau dokumen yang dapat mereka penuhi. Makin lengkap data yang diberikan calon debitur, makin tinggi pula limit atau plafon pinjaman yang disediakan oleh kreditur alias pihak pinjol.
Biar begitu, kamu pun dapat mengajukan pinjaman hanya bermodalkan data diri pribadi dan KTP saja. Namun, jangan terkejut apabila limit pinjaman yang diberikan pinjol jauh lebih sedikit dari klaim yang mereka iklankan.
Misalnya saja Kredivo. Dengan menukar data diri, wajah selfie, serta persyaratan umum seperti batas usia dan domisili, kamu akan terdaftar sebagai pengguna Basic yang mendapat limit hanya 3 juta (dari maksimal 30 juta) dan tenor 30 hari (dari maksimal 12 bulan). Bagi pengguna yang membutuhkan dana darurat dalam jumlah besar dan tenor lebih panjang, kondisi ini tentu jadi masalah.
Kredivo, maupun aplikasi pinjaman lainnya, memberi peluang pemberian limit lebih besar dan tenor lebih panjang meski tidak mengirimkan dokumen ekstra. Namun, satu-satunya metode yang tersedia adalah dengan ‘merawat’ akun kamu dengan cara melakukan pinjaman secara berkala serta melunasi pinjaman tepat waktu. Niscaya limit pinjaman kamu akan naik perlahan seiring waktu.
Kesimpulan
Harus diakui bahwa pinjol adalah produk keuangan yang terkadang memberi solusi instan atas masalah keuangan yang sedang dihadapi masyarakat. Akan tetapi, kita juga mesti mempelajari dan memahami risiko di baliknya.
Pastikan untuk melakukan pengajuan hanya ketika kamu benar-benar merasa memerlukannya. Dan apabila dana yang kamu ajukan sudah cair, manfaatkan uang pinjaman tersebut secara bijak, ya!